Radm yang dibangun Dzulqarnain telah hancur
Identifikasi lokasi serta berbagai asumsi yang diperkuat bukti-bukti arkeologi telah mengerucut dan memungkinkan kita membuat sebuah kesimpulan bahwa di ujung utara celah Darial Gorge inilah satu-satunya lokasi yang memenuhi kriteria sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat yang mengisahkan ekspedisi ketiga Dzulqarnain.
Fakta menunjukkan bahwa di celah ini tidak dijumpai lagi tembok besi, bahkan bekas reruntuhan pun juga tidak terlihat. Lalu apakah yang membuat saya berargumen bahwa tembok tersebut telah hancur? Berikut saya kutipkan terjemah hadits tentang rusaknya tembok Yakjuj Makjuj di masa hidup Rasulullah:
Telah bercerita kepada kami Yahya bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair bahwa Zainab binti Abu Salamah bercerita kepadanya dari Ummu Habibah binti Abu Sufyan dari Zainab binti Jahsy radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang kepadanya dengan gemetar sambil berkata: "Laa ilaaha illallah, celakalah bangsa Arab karena keburukan yang telah dekat, hari ini telah dibuka 'radm' (tembok/dam) Yakjuj dan Makjuj seperti ini". Beliau memberi isyarat dengan mendekatkan telunjuknya dengan jari sebelahnya. Zainab binti Jahsy berkata, Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa sedangkan di tengah-tengah kita banyak orang-orang yang shalih?". Beliau menjawab: "Ya, benar jika keburukan telah merajalela".(Hadits riwayat Bukhari dalam kitab Jami'ush Shahih, hadits nomor 3097)
Dalam kitab yang sama, hadits dengan redaksi serupa diulang beberapa kali dari jalur periwayatan yang berbeda, yakni hadits nomor 3098, 3331, 6535, 6602 dan 6603. Dalam kitab Shahih Muslim, hadits yang senada diulang 2 kali yakni pada hadits nomor 5128 dan 5130
.
Hadits di atas menunjukkan bahwa sejak masa hidup Rasulullah tembok besi yang dibangun Dzulqarnain telah terbuka sebesar isyarat lingkaran ibu jari dan telunjuk (sekitar seukuran koin uang logam) yang menandakan konstruksinya sudah mulai keropos, bisa jadi dikarenakan faktor korosi pada lapisan besi yang tidak tertutup tembaga.
Dari sini bisa kita perkirakan bahwa hancurnya tembok dimulai sekitar tahun 630M, yakni pada masa periode Madinah setelah Zainab binti Jahsy menjadi istri Rasulullah. Selanjutnya kita akan mencari informasi lebih detail tentang proses kehancuran dam tersebut melalui penelusuran berbagai catatan sejarah terkait celah Darial Gorge pada masa antara tahun 600M hingga sekitar 700M. Ini yang masih menjadi PR bagi kita.
Paling tidak beberapa catatan sejarah berikut terjadi pada periode yang kita cari.
- Tahun 642M, pasukan muslim di bawah pimpinan Abdurrahman Ibn Rabiah melintasi Caucasus dan berusaha menaklukkan Khazar, namun tidak diketahui secara pasti apakah pasukan muslim melewati celah Darial Gorge ataukah melewati Caspian Gates di ujung timur Caucasus.
- Tahun 724M, pasukan muslim di bawah pimpinan Al-Jarrah melintasi Caucasus melewati celah Darial Gorge.
- Tahun 730M, pasukan Khazar yang dipimpin oleh Barjik melintasi celah Darial Gorge dan berhasil menaklukkan Azerbaijan dan mengalahkan pasukan muslim.
Kita bisa ambil kesimpulan bahwa pada tahun 724M tembok Yakjuj Makjuj telah lenyap karena pasukan Al-Jarrah berhasil melintasi Caucasus melewati Celah Darial Gorge. Jika pasukan Aburrahman Ibn Rabiah juga melewati celah yang sama maka bisa disimpulkan juga bahwa tembok ini telah lenyap lebih awal yakni sebelum tahun 642M.
Jika tembok yajuj majuj terbuka. Maka keluar lah semua yajuj majuj dengan populasi nya yang sangat banyak bahkan melebihi penduduk bumi, dan tidak ada yang mampu melawannya, kecuali Nabi Isa a.s. Bahkan yajuj majuj tersebut setelah membantai semua penduduk bumi, mereka akan menantang penduduk langit. Hancur nya yajuj majuj hanya karena doa Nabi Isa, dan Allah swt mengirimkan sejenis, ulat, mungkin virus, sehingga jumlah mereka yang banyak itu mati semua dalam sekejap
ReplyDeleteNah, tulisan diatas kok jadinya nggak tepat! malah menjadi jauh dari maksud maksud yang disebutkan al-quran dan hadist hadist.
ReplyDeleteBpk el suhairi yg terhormat, barangkali dalam sanggahan anda trdapat sebuah hujjah yg lebih kuat, atau uraian yg lebih logis tentang Dzulkarnain & Ya'juj Ma'juj, bisa di publikasikan, tanpa harus menyanggah pendapat penulis, sekian dari saya, seorang yg ingin menggali ilmu dari AlQur'an & Hadist
ReplyDelete